BAB I
Kekuatan
manusia untuk mengubah dirinya sendiri, yakni untuk belajar, mungkin merupakan
aspek yang paling mengesankan dari diri manusia. (Thorndike, 1931, h.3)
Belajar (learning) adalah proses multisegi yang
biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami
kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks.
Aktivitas
kognitif terkait dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia. Pertama, manusia mampu mempelajari
penemuan, penciptaan, dan ide-ide dari pemikir besar dan ilmuwan besar di masa
lampau (disebut sebagai pengalaman yang diwariskan; Vygotsky, 1924/1979). Kedua,individu
mampu mengembangkan pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka
alami secara personal melalui pengalaman orang lain (pengalaman sosial, h.13). Ketiga,
manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka,bukan sekedar
beradaptasi dengan lingkungan. contoh, upaya membuat bangunan.
APA
PERAN BELAJAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI?
Studi
belajar bukanah sekedar latihan akademik: ia adalah aspek penting baik bagi
individu maupun masyarakat. Pertama, bagi individu, studi tentang
"belajar" dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan
dan keterampilan. Kedua, belajar adalah penting bagi masyarakat. Belajar
juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan. perkembangan
diciptakan oleh individu yang didasari oleh kemampuan belajar mereka dan
kepasitas mereka untuk menciptakan penemuan baru yang dilanjutkan dari generasi
ke generasi.
Mengingat
pentingnya belajar bagi masyarakat dan individu, maka masyarakat tidak bisa
membiarkan proses pendidikan begitu saja. Dibutuhkan sistem pengajaran tertentu
untuk mengajarkan warisan kultural kepada generasi muda dan mempersiapkan
mereka untuk mengambil alih peran produktif pendahulu mereka.
SEPERTI
APA UPAYA PRATEORETIS UNTUK
MENJELASKAN TENTANG BELAJAR?
Upaya awal
untuk memahami belajar adalah melalui kebijakan tradisional, yang biasanya
didasarkan pada pengalaman, dan melalui filsafat. Problem dalam kebijaksanaan
tradisional adalah informasi dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda-beda. Dan
sebaliknya, meski filsafat yang merupakan keyakinan yang terstruktur, filsafat
yang berbeda mencerminkan pandangan yang berbeda pula.
APA KRITERIA UNTUK TEORI BELAJAR?
Clark Hull
(1935) mengidentifikasi tiga kriteria penting untuk setiap teori : Pertama, seperangkat asumsi yang
eksplisit yang merupakan keyakinan dasar teoretisi tentang suatu fenomena yang
akan dibahas. Kedua, suatu teori
harus mencakup definisi yang eksplisit tentang istilah penting. Ketiga, membentuk tubuh teori. Syarat keempat, yang hanya berlaku untuk teori
belajar, adalah teori harus menjelaskan dinamika psikologis dasar dari kejadian
yang mempengaruhi belajar. Peran filsafat (hakikat alam dan pengetahuan) dan
model pengajaran (belajar kooperatif dan instruksi langsung) berbeda dengan
teori belajar.
APA FUNGSI TEORI BELAJAR?
1.
Fungsi
umum
- Sebagai kerangka untuk melakukan riset
- Memberikan kerangka penataan informasi yang spesifik
- Untuk meningkatkan kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian.
- Melahirkan wawasan baru ttg situasi sehingga prinsip atau teori sebelumnya perlu diperbaiki
- Penjelasan atau suatu kejadian.
2.
Fungsi
khusus
Teori belajar yang baik memenuhi beberapa
fungsi
3.
Fungsi
Spesifik dari Teori Belajar
Fungsi
|
Contoh
|
1.
Sebagai pedoman
perencanaan instruksi
|
a.Kondisi belajar
Gagne menyediakan Sembilan langkah yang parallel dgn urutan di mana informasi
diterima dari lingkungan, diproses (encoded),
dan disimpan dlm memori jangka panjang.
b.
Teori pkb
kognitif Jean Piaget memberikan pemahaman ttg praktik kelas yg memfasilitasi
perkembangan pemikiran logis
|
2. Mengevaluasi
produk utk dipakai di kelas dan praktik belajar yang berlangsung
|
Mengevaluasi instruksi berbasis computer
yg mencakup prinsip pemrosesan informasi.
|
3.
Mendiagnosa
problem dlm instruksi di kelas
|
|
4.
Mengevaluasi
riset berdasarkan teori
|
| |||||||
|
|||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar